Kamis, 23 April 2015

KENALI DIRIMU DENGAN TES MBTI (Myer Briggs Type Indicator)
Oleh
Apriliawan Hidayatullah
(Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya – Malang)

            Suatu Organisasi pasti mempunyai suatu divisi/departemen yang bergerak dalam kaderasisasi maupun pengembangan sumber daya manusia (PSDM). Peran divisi/departemen  ini sangatlah penting di suatu organisasi, karena divisi/departemen inilah yang nantinya akan bertanggung jawab menciptakan generasi penerus maupun sumber daya manusia yang kompeten yang nantinya akan meneruskan tonggak perjuangan organisasi dan mengembangkan organisasi tersebut menjadi lebih baik lagi. Sehingga orang-orang yang bergerak dalam bidang pengembangan sumber daya manusia dituntut untuk memiliki skill-skill khusus salah satunya adalah skill mengenali kepribadian orang lain.
Mengenali kepribadian orang lain merupakan suatu skill yang wajib dimiliki oleh orang yang bergelut dalam bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM). Skill ini tentunya sangat mendukung dalam proses kaderisasi dan pengembangan potensi seorang individu. Sehingga orang PSDM dapat dengan mudah mengenali kepribadian orang lain dan menentukan cara-cara efektif untuk meningkatkan kemampuan orang yang dikader.
Ilmu membaca kepribadian seseorang bukan merupakan ilmu baru lagi, karena sudah dikembangan beratus-ratus tahun lamanya. Namun, sampai hari ini belum ada teori maupun alat tes yang dapat menjelaskan 100 % akurat mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab pada dasarnya manusia itu unik, tidak ada manusia yang sama satu sama lain. Meskipun demikian kita dapat menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo Pareto tentang penggunaan alat ukur yang hanya bisa mengukur 20 % namun mampu mewakili sebagian besar (80%) aspek yang diukur.
Dewasa ini, alat ukur tes kepribadian mudah sekali kita jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis (menggambar house, tree, person & wartegg) serta tes Rorshach yang mengungkap alam bawah sadar manusia sampai tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran pengisinya. Salah satu tes kepribadian inventori yang boleh dikatakan akurat, mudah digunakan dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator).   
            Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator) merupakan tes yang bersandar pada empat dimensi utama yang dimiliki manusia yang saling berlawanan. Empat dimensi tersebut antara lain : Extrovert (E) vs Introvert (I), Sensing vs Intuition (N), Thinking (T) vs Feeling (F) dan Judging (J) vs Perceiving (P). Walaupun berlawanan sebutulnya kita memiliki semunya, hanya saja kita lebih cenderung/nyaman pada salah satu arah tertentu.

            Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam dan keluar. Extrovert artinya tipe kepribadiannya yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi interkasi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operational. Sebaliknya, tipe introvert
Pilih Es teh atau Es Jeruk Ya ???
oleh:
Apriliawan Hidayatullah
 ( Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya – Malang)
Bagi para mahasiswa yang hidup merantau jauh dari kampung halaman, makan di warung merupakan hal yang biasa dilakukan. Hal ini dikarenakan makan di warung dinilai lebih efisien dalam segi waktu dan juga praktis. Selain itu makan di warung juga lebih memberikan variasi menu makanan bagi para mahasiswa. Dibalik banyaknya variasi menu makanan dan minuman yang ditawarkan, es teh dan es jeruk merupakan menu minuman yang hampir tidak pernah absen di setiap warung makan yang ada.
Es teh dan es jeruk merupakan minuman yang mudah dalam pembuatannya. Selain itu rasanya yang enak dan harganya yang cukup ekonomis membuat minuman ini selalu menjadi pilihan ketika makan di warung. Namun dibalik itu semua ternyata kedua minuman ini memberikan efek yang berbeda ketika dikonsumsi bersama dengan makanan. Sehingga perlu diketahui efek yang ditimbulkan oleh masing-masing minuman ini agar nantinya dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Teh merupakan minuman yang terbuat dari seduhan daun teh yang telah mengalami proses fermentasi. Teh memiliki banyak kandungan yang bermanfaat salah satunya adalah senyawa tanian katekin. Senyawa ini memiliki kandungan antioksidan tinggi yang mana bermanfaat bagi kesehatan karena dapat menangkal radikal bebas. Hasil penelitian University of Kansas (2007) yang dipresentasikan di American Chemical Society, menyatakan bahwa tanin katekin dalam teh hijau berkemampuan 100 kali lebih efektif untuk menetralisir radikal bebas daripada vitamin C dan 25 kali lebih ampuh dari vitamin E.


Source : http://www.ilmagiindonesia.org/ 
Di balik manfaatnya dalam menangkal radikal bebas ternyata tanin katekin yang terkandung dalam teh memiliki efek buruk bagi kesehatan. Tanin katekin yang terkandung dalam teh dapat menghambat penyerapan mikronutrien zat besi (Fe) non-heme di dalam tubuh. Menurut (Putri, 2012) tanin yang terkandung dalam teh merupakan inhibitor potensial karena dapat mengikat zat besi secara kuat membentuk Fe-tanat yang tidak larut, sehingga sulit diserap melintasi dinding usus. Oleh karena itu agar tetap mendapatkan manfaat dari teh. Sebaiknya konsumsi teh dilakukan secara terpisah dengan konsumsi makanan. Karena dapat menyebabkan malabsorbsi Fe dalam tubuh.