KENALI DIRIMU
DENGAN TES MBTI (Myer Briggs Type
Indicator)
Oleh
Apriliawan Hidayatullah
(Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya –
Malang)
Suatu Organisasi pasti mempunyai
suatu divisi/departemen yang bergerak dalam kaderasisasi maupun pengembangan
sumber daya manusia (PSDM). Peran divisi/departemen ini sangatlah penting di suatu organisasi,
karena divisi/departemen inilah yang nantinya akan bertanggung jawab
menciptakan generasi penerus maupun sumber daya manusia yang kompeten yang
nantinya akan meneruskan tonggak perjuangan organisasi dan mengembangkan
organisasi tersebut menjadi lebih baik lagi. Sehingga orang-orang yang bergerak
dalam bidang pengembangan sumber daya manusia dituntut untuk memiliki
skill-skill khusus salah satunya adalah skill mengenali kepribadian orang lain.
Mengenali kepribadian orang lain merupakan suatu skill yang
wajib dimiliki oleh orang yang bergelut dalam bidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia (PSDM). Skill ini tentunya sangat mendukung dalam proses kaderisasi dan
pengembangan potensi seorang individu. Sehingga orang PSDM dapat dengan mudah
mengenali kepribadian orang lain dan menentukan cara-cara efektif untuk meningkatkan
kemampuan orang yang dikader.
Ilmu membaca kepribadian seseorang bukan merupakan ilmu baru
lagi, karena sudah dikembangan beratus-ratus tahun lamanya. Namun, sampai hari
ini belum ada teori maupun alat tes yang dapat menjelaskan 100 % akurat
mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab pada dasarnya manusia itu
unik, tidak ada manusia yang sama satu sama lain. Meskipun demikian kita dapat
menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo Pareto tentang penggunaan alat
ukur yang hanya bisa mengukur 20 % namun mampu mewakili sebagian besar (80%) aspek
yang diukur.
Dewasa ini, alat ukur tes kepribadian mudah sekali kita
jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis
(menggambar house, tree, person & wartegg) serta tes Rorshach yang
mengungkap alam bawah sadar manusia sampai tes inventori/objektif yang
mengandalkan kejujuran pengisinya. Salah satu tes kepribadian inventori yang
boleh dikatakan akurat, mudah digunakan dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator).
Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator) merupakan tes yang bersandar pada empat
dimensi utama yang dimiliki manusia yang saling berlawanan. Empat dimensi
tersebut antara lain : Extrovert (E) vs Introvert (I), Sensing vs Intuition (N),
Thinking (T) vs Feeling (F) dan Judging (J) vs Perceiving (P). Walaupun
berlawanan sebutulnya kita memiliki semunya, hanya saja kita lebih
cenderung/nyaman pada salah satu arah tertentu.
Extrovert
(E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam
dan keluar. Extrovert artinya tipe kepribadiannya yang suka dunia luar. Mereka
suka bergaul, menyenangi interkasi sosial, beraktifitas dengan orang lain,
serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal
berurusan dengan orang dan hal operational. Sebaliknya, tipe introvert
adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan fokus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.
adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan fokus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.
Sensing
(S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memperoses data. Sensing memproses
data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan
melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit
serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka bagus dalam perencanaan
teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan
melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai
kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memiliki cara unik,
dan berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang).
Mereka inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan
konsep, ide, dan visi jangka panjang.
Thinking
(T) vs. Feeling (F). Dimensi
ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika
dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi
pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan
prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga
prosedur/standart. Sementara feeling adalah mereka ynag melibatkan perasaan,
empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering
terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan
memelihara hubungan.
Judging
(J) vs. Perceiving (P). Dimensi terakhir
melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti
judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu
bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak
tratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar
perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu.
Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by
step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksible, spontan,
adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah.
Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.
Dari empat dimensi yang dimiliki
seorang manusia. Tipe kepribadian manusia menurut MBTI (Myer Briggs Type Indicator) dapat dibedakan menjadi 16 tipe kepribadian.
Penggolongan 16 tipe kepribadian didasarkan pada empat dimensi utama yang tiap
dimensinya memiliki dua sifat yang berlawanan, jika saling dikombinasikan akan
menghasilkan sebanyak 16 tipe kepribadian. Deskripsi masing-masing tipe
kepribadian bisa dicek di https://nafismudrika.wordpress.com/2011/02/18/16-tipe-kepribadian-mbti/.
Menguasai skill mengenali
kepribadian merupakan sesuatu yang dibutuhkan saat ini, karena dapat dijadikan
acuan bagi sesorang untuk mengembangkan dirinya. Selain itu dengan menguasai
skill ini kita dapat lebih menghargai perbedaan orang lain dan membentuk
hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Bagi kalian yang belum mengetahui
tipe kepribadian dan ingin mengetesnya monggo bisa mampir : http://psikotest.miarana.com/, http://www.16personalities.com/.
Selamat
Mencoba......
Salam Sukses
J JJJJ
Sumber :












0 comments:
Posting Komentar