Diet
Tepat Saat Puasa Membuat Tubuh Tetap Bugar
Oleh :
Apriliawan Hidayatullah
Mahasiswa Ilmu Gizi
Universitas Brawijaya Malang
Puasa merupakan suatu kegiatan yang
bernilai ibadah. Puasa menurut definisi merupakan suatu kegiatan menahan diri
dari makan dan minum, serta hal-hal lain yang membatalkan puasa dari terbit
fajar sampai terbenam matahari. Puasa memiliki banyak sekali manfaat, salah
satu manfaatnya adalah manfaat bagi kesehatan tubuh.
Communities in Action (CIA) dalam “Ramadhan Health Guide” menjelaskan bahwa
selama menjalankan puasa terjadi perubahan fisiologi tubuh yang memiliki
pengaruh baik terhadap kesehatan. Pada saat berpuasa beberapa organ yang
terlibat dalam proses pencernaan akan diistirahatkan untuk sementara waktu. Keadaan
ini tentunya memberikan dampak positif, yaitu dapat menyiapkan organ pencernaan
untuk menghasilkan kerja yang lebih maksimal dikemudian hari. Selain itu, puasa
juga dapat digunakan sebagai suatu sarana untuk menurunkan berat badan, bagi
orang-orang yang memiliki berat badan berlebih.
Puasa juga berpotensi menghasilkan
dampak negatif bila dilakukan secara kurang tepat. Adapun beberapa dampak
negatif yang dapat terjadi antara lain. Konstipasi dapat terjadi karena
konsumsi cairan dan serat selama puasa kurang. Dehidrasi dapat terjadi karena
banyaknya cairan yang hilang selama puasa, dan konsumsi cairan yang kurang
sebelum berpuasa. Pusing/sakit kepala terjadi akibat kondisi dehidrasi, lapar
dan kurang istirahat. Dampak-dampak negatif tersebut dapat dihindari jika
pengaturan makan selama puasa dilakukan dengan baik, serta memakan makanan yang
sehat dengan porsi yang tepat.
Ziena Saeed seorang Ahli Gizi
memberikan tips pemenuhan gizi yang baik selama berpuasa. Tips yang diberikan
meliputi: pemenuhan gizi ketika makan sahur, pemenuhan gizi ketika buka puasa
dan juga tips tambahan untuk pemenuhan gizi optimal selama berpuasa. Selain
tips yang berhubungan dengan pemenuhan makanan, beliau juga memberikan tips terkait
dengan aktivitas fisik selama berpuasa.
Sahur merupakan kegiatan makan dan
minum yang dilakukan pada dini hari sebelum menjalankan puasa. Ketika sahur
dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi serat, karena makanan ini
lama dicerna dalam tubuh sehingga dapat menyediakan zat gizi yang lebih lama
untuk menjalankan aktivitas seharian. Berikut contoh makanan yang dianjurkan :
barley, gandum, oat, beras merah, kacang-kacangan, buah-buahan dan
sayur-sayuran. Selama sahur tidak dianjurkan mengkonsumsi makanan yang cepat
dicerna tubuh (makanan mengandung gula, tepung terigu dan olahan karbohidrat
lainnya), makanan yang diolah dengan cara digorang karena dapat membuat perut
tidak nyaman selam puasa, serta makanan tinggi natrium karena dapat
meningkatkan rasa haus selama puasa.
Saat berbuka puasa disarankan untuk
membagi menu makanan berbuka menjadi dua kali makan. Berbuka dimulai dengan
mengkonsumsi 2-3 kurma dan 2 gelas susu tanpa lemak atau air putih. Kurma
merupakan makanan sumber karbohidrat, serat, kalium dan magnesium. Susu
merupakan makanan sumber protein dan kalsium. Konsumsi kurma dan susu ketika
berbuka dapat dengan cepat menggantikan zat gizi yang berkurang selama berpusa.
Sebelum makan yang kedua disarankan juga untuk melaksanakan sholat magrib/istirahat
sebentar sebelum makan yang kedua. Hal ini bertujuan agar organ-organ
pencernaan dapat bersiap-siap sebelum mencerna
makanan yang lebih berat. Konsumsi makanan pedas saat berbuka puasa
tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman setelah
berpuasa.
Ketika sahur dan berbuka disarankan untuk mengunyah
makanan dengan pelan-pelan agar mudah dicerna. Konsumsi minuman berkarbonasi
tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan keasaman lambung. Mengurangi
konsumsi caffein seperti (kopi, teh dan cola) sangat dianjurkan, karena caffein
memiliki efek diuretik yang meningkatkan hilangnya cairan selam berpuasa.
Selama berpuasa aktivitas fisik juga
harus dilakukan, agar kebugaran tubuh tetap terjaga. Untuk mengatasi banyaknya
hilangnya cairan dan elektrolit selama berpuasa, dan juga untuk mencegah
terjadinya dehidrasi. Disarankan untuk melakukan aktivitas fisik setelah
berbuka puasa di malam hari.
Dari penjelasan sebelum-sebelumnya
dapat diambil kesimpulan bahwa untuk tetap bugar dan sehat selama berpuasa.
Dibutuhkan pengaturan makan yang tepat selama sahur dan berbuka puasa, agar
tubuh tetap terpenuhi kebutuhan gizinya walaupun dalam keadan berpuasa. Selain
itu aktivitas fisik yang teratur juga perlu dilakukan untuk menjaga kebugaran
tubuh.
Referensi
:
·
Communities in Action (CIA). 2007.”
Ramadhan Health Guide”. Communities in
Action (CIA) sept 2007.
·
Saeed, Ziena. 2005. “Nutrition Tips for
Fasting During the Holy Month of Ramadhan”.
The American Dietetic Association.











0 comments:
Posting Komentar